Media Dalam Pendidikan Islam

MEDIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM              

Pengertian  Media dan PendidikanIslam

Media dalam pendidikan Islam; Media itu katanya berasal dari bahasa latin yaitu “medius” yang artinya  secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab media ialah mediator atau pengantar pesan dari pengirim kepada peserta pesan. Pendidikan Islam adalah bimbingan secara tidak sadar dari pendidik (orang dewasa) kepada anak yang masih dalam proses pertumbuhannya, menurut norma-norma islami, biar terbentuk kepribadiannya menjadi kepribadian muslim
Pentingnya alat pendidikan Islam itu di dasari oleh hadits Nabi SAW, yaitu:
نحن معاشر الأنبياء أُمرنا أن أنزل الناس منازلهم ونكلمهم على قدر عقولهم.
Artinya kami para Nabi diperintahkan untuk menempatkan seseorang pada posisinya, berbicara kepada mereka sesuai dengan kemampuan akhirnya.

Media Dalam Pendidikan Islam; Dari hadits tersebut sanggup diambil kesimpulan bahwa pendidik dalam memberikan materi atau materi pendidikan Islam kepada anak didik harus benar-benar diubahsuaikan dengan keadaan dan kemampuan anak didik. Kita dilarang mementingkan materi atau materi dengan mengorbankan anak didik. Sebaliknya, kita harus mengusahakan dengan jalan menyusun materi tersebut sedemikian ruap sesuai dengan taraf kemampuan anak, tetapi dengan cara serta gaya yang menarik

Dasar Pemikiran  Penggunaan MediaPembelajaran

 Media dalam Pendidikan Islam; Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, guru perlu dilandasi langkah-langkah dengan sumber aliran agama, sesuai firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 44, yaitu: Artinya: “Kami turunkan kepadamu Al Quran, biar kau membuktikan pada umat insan apa yang Telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.

Media Dalam Pendidikan Islam; Demikian pula dalam problem penerapan media pembelajaran agama, harus memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak didik, alasannya factor inilah yang justru menjadi sasaran media pembelajaran agama. Tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa anak atau tingkat daya pikir anak didik, guru agama akan sulit di harapkan untuk mencapai sukses.
Media dalam Pendidikan Islam; Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 125 yaitu: Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan pesan yang tersirat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”

    Landasan Penggunaan Media Pembelajaran. 

    Media dalam Pendidikan Islam; Ada beberapa tinjauan perihal landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain : landasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiric.

Landasan Filosofis

MEDIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM; Digunakannya banyak sekali jenbis media hasil tekonologi  baru di dalam  kelas , sanggup mengakibatkan proses pembelajaran yang kurang manusiawi (karena anak dianggap menyerupai robot yang sanggup mencar ilmu sendiri dengan mesin) atau dehumanisasi. Tapi dengan adanya banyak sekali media pembelajaran itu justru anak atau siswa sanggup memiliki banyak pilihan yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Atau dengan kata lain siswa dihargai dengan harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk memilih pilihan, baik cara maupun alat sesuai dengan kemampuannya, jadi penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.
Media dalam Pendidikan Islam; Sebenarnya perbedaan pendapat itu tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru mengenggap siswa sebagai insan yang memiliki huruf dan kemampuan yang berbeda, maka baik memakai media hasil teknologi atau tidak, proses pembelajran tetap dilakukan dengan pendekatan humanisme.

     Landasan Psikologis

Dari hasil kajian psikologis perihal proses mencar ilmu yang terkait dengan penggunaan media pembelajaran, sanggup dikemukakan antara lain hal-hal berikut:

Teknologi pembelajaran

Teknologi pembelajaran ialah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencar cara pemecahan, melaksankan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan maslah-maslah dalam situasi dimana aktivitas mencar ilmu itu memiliki tujuan dan terkontrol.

Landasan Empiris

Media dalam Pendidikan Islam; Dalam landasan ini menekankan pada pemilihan dan  penggunaan media mencar ilmu itu menurut karakteristik orang yang mencar ilmu dan medianya. Hal ini didasarkan atas pengalaman yang dimana kita mengenal para peserta didik itu bermacam-macam. Ada yang gaya belajarnya visual dan auditif bahkan ada juga audio visual. Nah dari gaya mencar ilmu itulah kita sanggup memahami dalam pemilihan media belajar

Jenis  Media dalam Pendidikan Islam

Media dalam Pendidikan Islam; Dalam perspektif Ilmu Pendidikan Islam, yang mengutamakan ilmu pengetahuan (knowledge) dan penanaman nilai (value) sudah barang tentu memerlukan alat yang relevan. Para jago telah mengklasifikasikan alat atau media pendidikan kepada dua belahan yaitu: alat pendidikan yang bersifat benda (materil) dan alat pendidikan yang bukan benda (non materil).

Media Pendidikan yang Bersifat Benda

Menurut Zakiah Drajat, alat pendidikan yang berupa benda yaitu:
a)      Media tulis, sperti al-Qur’an, hadits, Tauhid, Fiqh, sejarah.
b)      Benda-benda alam menyerupai hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dsb.
c)      Gambar-gambar yang dirancang menyerupai grafik.
d)     Gambar yang diproyeksikan, menyerupai video.
e)      Audi recording (alat untuk didengar) menyerupai kaset, tape, radio.

MediaPendidikan yang Bukan Benda

Alat atau media yang bukan berupa benda diantaranya yaitu
a.    Keteladanan
Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto, menyampaikan bahwa dalam banyak sekali hal pendidikan, keteladanan pendidik merupakan alat yang sangat penting bahkan paling utama. Seperti yang terdapat di dalam Psikologi kita ketahui bahwa belum dewasa memiliki dorongan memalsukan terutama terhadap orang renta dan gurunya. Makara di sinilah para pendidik dituntut untuk mencerminkan tabiat yang mulia di manapun berada, maka dari itu posisi pendidik merupakan referensi yang baik yang dikategorikan sebagai alat atau media pendidikan yang sanggup ditiru.
b.     Perintah atau larangan
Perintah ialah suatu keharusan untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu. Dalam hal ini perintah itu bukan hanya apa yang keluar dari verbal seseorang yang harus dikerjain oleh orang lain, tetapi termasuk pula anjuran, pembiasan dan peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh peserta didik. Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan kearah perbuatan susila.
Disampimg itu ada juga larangan, larangan biasanya dikeluarkan kalau anak melaksanakan sesuatu yang tidak baik, yang mungkin sanggup membahayakan dirinya. Larangan, bersama-sama sama juga dengan perintah kalau perintah merupakan keharusan untuk melaksanakan sesuatu yang bermanfaat, maka larangan merupakan keharusan untuk tidak melaksanakan sesuatu yang merugikan. Biasanya larangan disertai dengan sangsi.
c.  Ganjaran dan hukuman
Ganjaran ialah sesuatu yang menyenangkan yang dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang berprestasi baik dalam belajar, dalam perilaku prilaku. Yang terpenting dalam ganjaranhanya hasil yang dicapai seorang anak, dan dengan hasil tersebut pendidikan sanggup membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu.
Selain ganjaran, eksekusi juga merupakan alat pendidik. Amir Daien Indra Kusuma, mendefinisikan eksekusi sebagai tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga mengakibatkan nestapa, sehingga anak akan menjadi sadar dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Pengaruh Media Dalam Pendidikan Islam

Media dalam Pendidikan Islam; Di dalam Pendidikan Islam, alat atau media itu terperinci diperlukan. Sebab alat atau media pengajaran itu memiliki peranan yang besar yang besar lengan berkuasa terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Abu Bakar Muhammad berpendapat, bahwa kegunaan alat atau media itu antara lain ialah:
1.          Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit.
2.    Mampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik.
3.    Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan mengakibatkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
4.    Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran.
5.   Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan) mempertajam, indera, melatihnya, memperhalus perasaan dan cepat belajar
Demikianlah Ulasan singkat tengtang Media dala Pendidikan Islam, salam sukses

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Anak Melalui Permainan

Memotivasi Anak Yang Tidak Dapat Berinteraksi Dengan Baik

Pendidikan Anak Melalui Permainan