Interakasi Sosial
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan relasi sosial yang dinamis, menyangkut relasi antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
a. Adanya kontak sosial (social contact)
![]() |
pola interaksi sosial |
Kontak sosial sanggup berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, suatu kontak sanggup pula bersifat pribadi (face to face) maupun tidak pribadi atau sekunder. Yakni kontak sosial yang dilakukan melaui perantara, menyerupai melalui telepon, orang lain, surat kabar, dan lain-lain. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu kontradiksi atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
yaitu seseorang memberi arti pada sikap orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok insan atau perseorangan sanggup diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan materi untuk memilih reaksi apa yang dilakukannya.
Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Pelaku lebih dari satu orang
2) Adanya komunikasi di antara pelaku
3) Adanya tujuan mungkin sama atau tidak sama antar pelaku
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada banyak sekali faktor yang ada diluar individu, menyerupai faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut sanggup bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung. Empat faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial yakni sebagai berikut :
a. Imitasi
Berarti menggandakan sikap dan tindakan orang lain. Imitasi mempunyai segi positif dan negatif, dikatakan positif apabila suatu individu menggandakan sikap individu lain yang baik sesuai nilai dan norma masyarakat, dikatakan negatif saat berlawanan dengan pernyataan diatas.
b. Sugesti
Sugesti merupakan suatu proses dimana seorang individu mendapatkan suatu cara pandangan tingkah laris dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang.Cepat atau lambatnya proses sugesti ini sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.
Sugesti sanggup dibedakan atas tiga jenis, yaitu:
1. Sugesti kerumunan (crowd suggestion)
adalah penerimaan yang tidak didasarkan pada penalaran, melainkan sebab keanggotaan atau kerumunan.
2. Sugesti negatif (negative suggestion) ditujukan untuk menghasilkan tekanan-
tekanan atau pembatasan tertentu.
3. Sugesti prestise (prestige suggestion) yakni sugesti yang muncul sebagai akhir adanya prestise orang lain
c. Identifikasi
Identifikasi bergotong-royong merupakan kecenderungan atau harapan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah amat kuat. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan idola.
Sikap, prilaku, keyakinan, dan tumpuan hidup yang menjadi idola akan melembaga bahkan menjiwai para pelaku identifikasi, sehingga sangat besar lengan berkuasa terhadap pembentukan dan perkembangan kepribadiannya.
d. Simpati
Merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati yakni harapan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
Interaksi sosial merupakan suatu proses yang sanggup memperlihatkan tumpuan interaksinya. Pola interkasi sosial merupakan bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang bersifat dinamis dan mempunyai tumpuan tertentu. Pola interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Didasarkan atas kedudukan sosial (status) dan peranannya.
2) Merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan tadi.
3) Mengandung dinamika. Artinya dalam proses interaksi sosial terdapat banyak sekali keadaan nilai sosial yang diproses, baik yang mengarah pada kesempurnaan maupun kehancuran.
4) Tidak mengenal waktu, tempat, dan keadaan tertentu.
Dari pola-pola tersebut, menurut bentuknya, interaksi sosial sanggup diklasifikasikan
menjadi tiga pola, yaitu:
Dalam mekanismenya, interaksi ini dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan yang menjadikan munculnya beberapa fenomena, seperti: jarak sosial, perasaan simpati dan antipati, intensitas dan frekuensi interaksi.
2) Pola ini merupakan bentuk relasi antara individu dengan individu sebagai anggota suatu kelompok yang menggambarkan prosedur kegiatan kelompoknya. Dimana setiap sikap didasari kepentingan kelompok, diatur dengan tatacara yang ditentukan kelompoknya, dan segala akhir dari relasi merupakan tanggung jawab bersama.
3) Pola interaksi kelompok dengan kelompok
3) Pola interaksi kelompok dengan kelompok
Hubungan ini mempunyai ciri-ciri khusus menurut tumpuan yang tampak. Pola interaksi antar kelompok sanggup terjadi sebab aspek etnis, ras, dan agama, termasuk juga di dalamnya perbedaan jenis kelamin dan usia, institusi, partai, organisasi, dan lainnya.
Demikianlah Penjelasan singkat ini perihal : Interaksi Sosial " semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar