Evaluasi Kurikulum

Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum merupakan suatu proses penilaian terhadap kurikulum secara keseluruhan baik bersifat makro atau ruang lingkup yang luas maupun lingkup micro dalam bentuk pembelajaran. Evaluasi kurikulum pada hakikatnya berisikan penilaian kurikulum, dimensi penilaian kurikulum, prinsip-prinsip penilaian kurikulum, fungsi dan mekanisme kurikulum. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk menyidik kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari aneka macam kriteria, evaluasi kurikulum juga suatu kebijakan publik, hal ini memperlihatkan bahwa pengembangan kurikulum terbuka untuk dievaluasi.https://secepat-speedy.blogspot.com//search?q=inovasi-evalauasi-kurikulum-pendidikan
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk menyidik tingkat ketercapaian tujuan –tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum tersebut, sebagaimana yang dikemukan oleh Wright yang dikutip oleh Loeloek Endah P. bahwa “ Curriculum evaluatio may be defined as the estimation of growth an progres-progres of studens toward objective or values of the curriculum”[1] Evaluasi kurikulum sebagai estimasi pertumbuhan sebuah progres dari proses pembelajaran menuju tujuan atau nilai-nilai dari kurikulum
Evaluasi Kurikulum .Sedangkan dalam pemahaman yang lebih luas evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk menyidik kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari aneka macam kriteria. Indikator kinerja tidak terbatas pada efektifitas saja, namun juga relevansi, efisiensi dan kelayakan program. Wina Sanjaya menawarkan konsep penilaian kurikulum sebagai berikut:
Evaluasi kurikulum dimaksudkan sebagai proses mempertimbangkan untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum tertentu. Konsep nilai dan arti dalam konteks penilaian suatu kurikulum mempunyai makna yang berbeda. Sedangkan nilai, berarti relasi dengan kebermaknaan suatu kurikulum, apakah kurikulum itu menawarkan arti untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, apakah kurikulum itu sanggup merubah cara belahar suswa menadi lebih baik, atau apakah kurikulum itu bisa meningkatkan pemahaman siswa pada kondisi lingkungan sekitarnya”[2]
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting dalam menentukan kebijakan pendidikan maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum, hasil dari penilaian kurikulum sanggup dipakai oleh pemegang kebijakan  pendidikan dan pengembang kurikulum dalam menentukan dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan, hasil penilaian kurikulum sanggup dipakai oleh guru, kepala sekolah untuk mengetahui perkembangan siswa, menentukan materi ajar, menentukan metode serta cara penilaian proses pendidikan. Menurut Stufflembeam, ada tiga hal penting yang tercakup dalam proses evaluasi, pertama,menetapak suatu nilai, kedua,adanya sutau kriteria, ketiga, adanya deskripsi jadwal sebagai objek penilaian.[3]
 Eevaluasi kurikulum adalah suatu penelitian sistematik wacana manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau dengan kata lain, evaluasi kurikulum yaitu proses penerapan mekanisme ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk menciptakan keputusan wacana kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasikurikulum ini sanggup meliputi keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum ibarat tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum sanggup disamakan dengan penelitian lantaran penilaian kurikulum memakai penelitian yang sistematik, menerapkan mekanisme ilmiah dan metode penelitian. Perbedaan antara penilaian dan penelitian terletak pada tujuannya. Evaluasi bertujuan untuk menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk materi penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti. Sedangkan penelitian mempunyai tujuan yang lebih luas dari penilaian yaitu menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menguji teori atau menciptakan teori baru.  Fokus penilaian kurikulum sanggup dilakukan pada produk dari kurikulum tersebut, Namun di lain pihak penilaian kurikulum juga diarahkan   pada suatu proses atau aktifitas jadwal kurikulum.
Evaluasi Kurikulum .Kurikulum pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan bersiklus dalam menyiapkan penerima didik untuk menganal, memahami, menghayatai sampai mengimani dan mengamalkan fatwa Islam secara sempurna. Oleh lantaran itu isi kurikulum di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan agama Islam untuk memperkuat kepercayaan dan ketaqwaan terhapa Allah, SWT.  
Evaluasi Kurikulum .Untuk mewujudkan  kurikulum yang mempunyai nilai mawaddah waramah dalam penilaian sangat perlu diperhatikan pada aspek proses kurikulum tersebut semoga mengarah pada peningkatan kepercayaan dan taqwa kepada Allah SWT. Konsep Islam, kepercayaan merupakan potensi rohani yang harus diaktualisasikan dalam bentuk amal Shaleh, sehingga menghasilkan prestasi rohani yang disebut dengan taqwa. Amal Shaleh menyangkut dengan keserasian antara relasi insan dengan insan dan relasi insan dengan Allah SWT.
Evaluasi Kurikulum .Zakiah Daradjah mengemukan bahwa tujuan pendidikan agama Islam yaitu membina insan bergama, berarti insan bisa melakukan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada perilaku dan tindakan dalam kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia alam abadi dan itu hanya sanggup dibina melalui pendidikan agama yang intensif dan efektif.[4] Kemudian tujuan pendidikan agama Islam berdasarkan Mumammad Munir ibarat yang dikutipnya dari Abdul Majid dan Dian Andayani , menjelaskan bahwa tercapainya insan yang seututhnya, tercapainya kebhagian di dunia dan di alam abadi serta menumbuhkan semangat mengabdi dan patuh terhadap kehendah sang pencipta.[5]
Evaluasi Kurikulum .Dari pendapat diatas sanggup diketahui bahwa tujuan pendidikan agama Islam yaitu perjuangan untuk mengarahkan dan membimbing manusia, maka penerima didik harus dibimbing semoga menjadi insan yang seutuhnya atau mengembalikan insan pada fitrahnya yaitu kepada rububiyyah Allah sehingga sanggup mewujudkan insan yang berjiwa tauhid, takwa kepada Alah SWT, rajin beribadah dan ulil albab serta berakhlaqul qarimah

Demikianlah pembahasan singkat tentang Evaluasi Kurikulum  semoga sanggup menawarkan manfaat slam sukses ...


[1] Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, (Jakarta :Prestasi Pustaka,2013),hal.212
[2] Wina Sanjaya, Kurikuum dan pembelajaran, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2008),hal.341
[3] Nana Sudjana,Pembinaan dan Pengembanagan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru, 1991),hal127
[4]Zakiah Daradjah, Metodik Khusus pengajaran Agama Islam, (Jakarta:Bumi Aksara,1995),hal172
[5] Abdul Majid, Dian Andayani,Pendidikan Agama Islam berbasis Kompetensi;konsep dan implementasi kurikulum ( Bandung: Rosdakarya,2004),hal.74

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Anak Melalui Permainan

Memotivasi Anak Yang Tidak Dapat Berinteraksi Dengan Baik

Pendidikan Anak Melalui Permainan